29 March 2009

Demam : Kompres Dingin atau Hangat?

Demam merupakan pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Akibat meningkatnya suhu tubuh, badan terasa tidak nyaman, kepala terasa nyeri, menggigil, makan tidak selera, tidur tidak nyenyak, gelisah karena semua posisi tubuh rasanya salah, dibawa nonton tv malah tambah parah, dibawa ngobrol ga berubah. Kalau mau di tulis semua penderitaan yang dialami saat demam, daftarnya akan panjang sekali.

Semua kita akan sepakat, gejala sangat tidak nyaman tersebut harus segera hilang dari tubuh. Caranya?! Suhu tubuh harus diturunkan.

Untuk menurunkan suhu tubuh, kita boleh mengkonsumsi obat-obat penurun panas yang dijual bebas. Banyak macamnya, ada parasetamol, ibuprofen, dan ada yang tersedia sebagai kombinasi dengan obat batuk, obat pilek, atau dengan kafein yang membuat tubuh terasa segar.


Biasanya, setelah makan obat antipanas (antipiretik), demam akan turun. Tapi peperangan belum selesai kawan, penyebab demam harus ditemukan, kalau tidak, setelah efek antipanas hilang tubuh akan kembali demam.

Biang demam banyak jenisnya. Paling sering adalah infeksi dan letak infeksi ini bisa dimana saja di tubuh. Jika penyebab infeksi adalah bakteri atau parasit, obatnya antibiotik. Jika penyebabnya virus, obatnya perkuat daya tahan tubuh. Obat antivirus sebenarnya ada, tapi hanya untuk virus-virus tertentu seperti virus cacar air (asiklovir) dan virus flu (oseltamivir, yang belakangan digunakan juga untuk flu burung).

Dehidrasi juga dapat menyebabkan demam. Untuk mengatasinya, pemberian cairan yang cukup akan mengatasi gejala demam. Penyebab lain ada juga sih, seperti penyakit kolagen (Lupus Eritomatosus), kanker, dan metabolik (hipertiroid), tapi angka kejadiannya jarang.

Nah adakalanya demam membandel. Obat penurun panas sudah diberikan, demam hanya turun sebentar kemudian naik lagi. Sebaiknya jangan ambil resiko untuk memakan obat antipanas lebih sering dari yang dianjurkan. Biasanya, obat panas diminum selang 8 jam. Parasetamol misalnya, berefek merusak hati jika dikonsumsi berlebihan.

Jadi harus bagaimana? Kompres aja. Kompres walaupun kurang praktis dibanding obat obatan, tetapi efek sampingnya hampir tidak ada. Pertanyaannya, kompresnya pake apa?

Secara logika, tubuh yang panas mesti didinginkan. Untuk mendinginkannya tentulah dengan sesuatu yang dingin, misalnya air dingin atau air es. Maka, moyang kita dulu, kalo mengompres selalu dengan air dingin atau air es. Kebiasaan ini juga sempat dianut oleh dunia medis.

Belakangan baru diketahui, bahwa tubuh tidak pasrah begitu saja menerima kenyataan meningkatnya suhu tubuh. Ternyata di salah satu bagian otak kita (hipotalamus) terdapat pusat pengatur suhu (termoregulator). Nah, jika suhu tubuh meningkat, pusat pengatur suhu ini berusaha menurunkannya. Begitu juga sebaliknya.

Itulah sebabnya, orang demam yang dikompres dengan air dingin atau es akan lebih demam saat kompres dihentikan. Karena saat dikompres air dingin atau es, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu di sekitar sedang dingin, dan tubuh harus segera di hangatkan. Jadi kontra dengan yang diharapkan.

Lain halnya jika dikompres air hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu sekitar sedang hangat, segera turunkan. Inilah efek yang diharapkan. Untungnya lagi, saat demam kita memang merasa kedinginan walaupun tubuh kita panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin dan menjadikan tubuh lebih nyaman.



Sumber : http://www.wartamedika.com

25 March 2009

Belajar Bersikap Dewasa

Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma shalli 'ala Muhammad wa'ala aalihi washahbihii ajmai'i n Sikap dewasa merupakan sesuatu yang perlu ditekankan dalam menghadapi sebuah masalah. Kita tahu bahwa sikap yang kekanak-kanakan justru dapat membuat sebuah masalah menjadi bertambah karena sikap yang diambil akan mempersulit masalah. Tetapi sikap yang dewasa dan bijaksana Insya Alloh membuat urusan bisa teratasi dengan baik.

Tiga hal yang bisa dilakukan oleh kita untuk bisa belajar bersikap dewasa :
  1. Tidak Emosional atau Tergesa-gesa. Sikap tenang dan tidak emosional dibutuhkan baik ketika berkomentar,mengambil sikap,ataupun ketika menentukan sebuah keputusan. Karena andaikata tergesa-gesa biasanya keputusan yang diambil kurang tepat.Apalagi bila kurang ditunjang olehdata dan fakta yang akurat. Dan permasalahan akan bertambah jika disikapi pula dengan sikap yang emosional .Oleh karena itu kita harus latihan untuk bisa meredam sikap yang emosional.
  2. Berlatih Untuk Bijak. Kadang kala kita bisa mengambil keputusan atau sikap yang emang menyelesaikan sebuah masalah tetapi kadang kala dengan sikap yang kita pilih tersebut , ternyata ada pihak yang merasa terluka. Seharusnya jika kita ingin menasehati orang lain sebaiknya jangan sampai orang lain merasa digurui, kita menang tanpa orang lain merasa dikalahkan ,dan kita sukses tanpa orang lain merasa terdzolimi.Kita harus melatih diri sekuat tenaga untuk bisa merubah sesuatu tanpa kita merasa berjasa, atau orang lain merasa lebih rendah dan hina. Untuk bersikap seperti ini kita perlu berlatih untuk tidak menonjolkan diri seakan-akan kitalah yang paling bisa,paling pandai, paling mulia, paling berjasa. Karena semakin sering kita menonjolkan diri justru itulah sifat yang kekanak-kanakkan.
  3. Semakin memperbaiki isi daripada topeng. Orang yang senang memamerkan topeng adalah salah satu sikap yang kekanak-kanakkan. Untuk itulah kita harus lebih senang meningkatkan kualitas kepribadian, kualitas keimanan, kualitas keilmuan dan wawasan ,kualitas akhlak dan keikhlasan dibandingkan hanya sibuk memperbaiki kualitas rumah,kualitas baju ,dan kendaraan. Memang manusia tidak dilarang untuk memiliki dunia tetapi kalau hanya sibuk dengan dunia sedangkan dirinya terabaikan maka itulah yang akan menimbulkan masalah. Yang akan terjadi adalah dirinya akan semakin sibuk bersembunyi dibalik topeng karena takut kehilangan topengnya, akibatnya dia menjadi orang yang tidak jujur terhadap diri sendiri karena merasa pujian terhadap topeng adalah pujian terhadap dirinya dan orang yang bersandar biasanya selalu takut kehilangan tempatnya bersandar.

Semoga kita dapat menikmati proses pendewasaan sikap dan kematangan kepribadian lewat aneka kejadian yang menimpa diri kita masing-masing sehingga Insya Alloh mudah-mudahan selain bertambah umur bertambah juga kedewasaan dan kearifan kita dalam bersikap.
Wallahu a'lam
www.manajemenqolbu.com


02 March 2009

(thoughtful) Bersyukur

Dalam hidup kita sehari-hari kita sering mengeluh tentang apa yang belum kita miliki.
Kita sering membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.
Kita sering merasa tidak puas dan iri kepada keberhasilan dan keberuntungan orang lain.

Padahal bila kita melihat di sekeliling kita sesungguhnya masih banyak orang yang tidak seberuntung kita. Seperti pedagang asongan yang harus menahan teriknya panas matahari dan kedinginan di saat hujan, belum lagi kalau ada penertiban harus lari tunggang langgang hanya untuk mencari uang
untuk bisa bertahan hidup di Jakarta yang keras dan kejam ini, selain itu anak yatim piatu yang di usia sangat muda tidak pernah merasakan cinta kasih seorang ibu dan ayah kandung, pemulung yang mempunyai anak dan istri harus puas hanya dengan tidur di emperan, makan seadanya dan masih
banyak orang-orang yang tidak seberuntung kita.

Kita harus bersyukur karena kita masih bisa makan 2 kali sehari, tinggal di rumah yang layak tinggal, memiliki pakaian yang layak pakai, bekerja di ruangan berAC. Karena itu kita harus bersyukur atas apa yang telah kita miliki dan tidak hanya mengeluh atas apa yang belum kita miliki.

Dengan cara ini maka kita akan menjalani hidup dengan ketenangan dan kedamaian yang selama ini sudah sangat sulit untuk didapatkan walaupun kita mempunyai uang dan harta yang berlimpah.